Sup dan Kepiting

  • Bagikan
Anggota kongres pun ada yang mendukung Stephanie. "Harusnya memang begitu. Pendukung Trump harus dilawan di tempat-tempat umum". Namun Trump langsung mengecam anggota kongres itu. Sebagai pemilik IQ yang ekstra rendah. Penduduk kota Lexington sendiri terbelah. Trump kalah di kota ini. Hanya dapat 40 persen. "Namun di luar kota, di pedesaan, Trump menang 55 persen," ujar si Arsitek yang menemani saya itu. “Apakah Anda juga pendukung Trump?“ tanya saya. Ia mengibas-ngibaskan tangan. Dan menggeleng-gelengkan kepala dengan gerakan cepat. "Saya justru ingin Trump di-impeach," katanya. "Presiden pembohong," tambahnya. Sarah sendiri belakangan jadi omongan. Setelah jarang tampil di TV. Setelah menghapus acara briefing harian untuk wartawan Gedung Putih. Saat saya ke The Red Hen Sabtu malam lalu genap 100 hari: Sarah tidak tampil tiap hari. Inilah pertama dalam sejarah Amerika: juru bicara menghapus acara briefing harian. Sarah sendiri lantas bikin pengumuman, minggu lalu: mengundurkan diri dari jabatan juru bicara presiden. Ini berarti yang ketiga: juru bicara Trump yang mengundurkan diri. Sarah termasuk bisa bertahan lama. Hampir dua tahun. Juru bicara sebelumnya hanya hitungan bulan. Bahkan minggu. Memang untuk apa lagi ada juru bicara. Setiap saat Trump sudah menjadi juru bicara untuk dirinya sendiri. Lewat Twitter. Efektivitasnya tinggi. Tidak pernah meleset dari yang diinginkannya sendiri. Kalaupun salah, itu salahnya sendiri. Dan itu sering terjadi. Dan itulah yang disesalkan banyak orang: kok seorang presiden menanggung risiko seperti itu. Namun Trump memang seorang pengambil risiko.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan