Harga Jual Anjlok, Peternak Ayam Gulung Tikar

FAJAR.CO.ID,PANDEGLANG -- Sejak sebulan terakhir harga jual ayam broiler anjlok. Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) melakukan aksi bagi-bagi ayam hidup secara gratis sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang tidak mampu menyelesaikan kelebihan suplai.
Anjloknya harga ayam di tingkat peternak juga berdampak ke Banten. Peternak ayam ras broiler di Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Ahmad Paridi mengeluhkan penurunan harga itu.
Biasanya ia menjual dengan harga produksi Rp18 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp11 ribu. Paridi menuturkan, penurunan itu sudah terjadi setelah Lebaran 1440 Hijriah.
“Habis Lebaran harga sudah mulai turun, dari Rp 15 ribu, Rp 14 ribu sampai saat ini hanya Rp 11 ribu. Harga itu merupakan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat khususnya untuk Provinsi Banten,” katanya kepada Radar Banten.
Anjloknya harga tersebut, lanjut Paridi, membuat dia dan rekanan sesama peternak ayam terancam berhenti sementara.
“Kalau dipaksakan tetap berternak itu tidak mungkin lagi, dan semuanya juga kebanyakan memilih untuk menutup peternakannya,” tambahnya.
Kerugian juga dialami pedagang ayam di Kabupaten Pandeglang. Sejak minggu lalu, harga jual di harga titik terendah Rp 23 ribu per kilogram dari harga semula Rp 36 ribu per kilogram.
Hal itu terjadi akibat banyaknya pasokan dari perusahaan ternak tidak sebanding dengan jumlah peminat.
Pemilik Agen Putra Mandiri Broiler di Kampung Sukagari, Desa Bama, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Adi Kusnadi mengaku kerugian penjualan daging ayam selama tiga hari terakhir mencapai 30 persen.
“Saya kecolongan, saat naksir harga belanja di ternak dengan harga yang mahal, pas dijual harganya anjlok. Makanya rugi besar saya,” kata Adi tanpa menjelaskan nilai kerugiannya.
Menurut Adi, sejumlah agen ayam broiler sudah menyampaikan keluhannya kepada pengusaha ternak agar ada upaya stabilitas harga di pasaran.
“Kami sudah protes ke pengusaha peternak. Informasinya para peternak sudah melakukan beberapa kali rapat di internal perusahaan dan pemerintah pusat untuk membahas harga ayam yang anjlok,” katanya.
Adi mengaku, bersama dengan pedagang ayam di Kecamatan Pagelaran sudah menyepakati menahan harga jual eceran daging ayam di angka Rp29 ribu per kilogram kepada konsumen.
“Kita berupaya agar harga jual tetap stabil. Saat ini sudah kembali naik Rp29 ribu per kilogram. Ada yang beli atau tidak harga itu tetap kita tahan agar para pedagang tidak merugi,” katanya. (jpnn)