Cetak STNK Dahulu, Cetak Dokter Kemudian

"Mereka punya pemikiran sendiri. Alhamdulillah, memang selama ini tidak ada kesulitan. Yah, dulu memang masuk kedokteran mahal karena buku-bukunya. Kalau sekarang, ada alternatif internet, bisa jauh lebih murah. Malah, anak saya juga tidak pernah minta berlebih. Apa adanya saya kasih, ya mereka terima saja," kisah lelaki yang lebih akrab disapa Haji Jamal ini.
Jamal menjadi bukti, pangkat tak selalu jadi kebanggaan di lingkup kepolisian. Baginya, melayani adalah kunci dasar untuk bisa berbahagia. Baik melayani masyarakat yang saban tahun membeludak mengurus STNK, maupun melayani anak dan istrinya. Tiga dasawarsa itu dijalaninya dengan suka cita. (*/zuk-arm)