Komisi IV DPR RI Temui Petani Rawa di Banyuasin, Michael: Ini Luar Biasa

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, BANYUASIN—Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat perhatian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Sejumlah anggota DPR RI dari komisi IV awal pekan ini melakukan kunjungan kerja ke Desa Telang Sari Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin. Dalam kunjungan kerja ini, anggota komisi IV DPR RI melakukan tatap muka langsung dengan petani. Para petani diberi kesempatan untuk menyampaikan keluh kesahnya kepada anggota Komisi IV DPR RI yang didampingi oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena mengatakan, Desa Talang Sari mendapatkan prioritas terkait dengan optimasi lahan rawa dan program Serasi. Menurutnya, kunjungan ini menjadi sangat karena mereka bisa melihat apa yang menjadi kendala hambatan petani. "Tadi telah disampaikan beberapa hal yang menjadi kendala dan hambatan untuk produktivitas pertanian kedepan. Yang pertama itu adalah menyangkut dengan yang namanya alsintan, dan Pak Dirjen telah mendengarkan itu semua dan akan direspons secara positif," kata Michael yang memimpin rombongan. Michael mengatakan, ia sudah mendapat penjelasan dari Dirjen PSP. Dengan pemberian alsintan maka lahan yang sebelumnya hanya menghasilkan 2 ton/hektare bisa menjadi 5 sampai 6 ton per hektare. "Itulah yang membuat kami hadir di sini untuk memberikan dukungan kepada para petani yang ada di desa Talang Sari untuk lebih meningkatkan produktivitas mereka kedepan," kata Michael. Michael menjelaskan, program optimasi lahan rawa ini tidak banyak dilakukan. Hanya tiga provinsi dengan jumlah program hanya 500 ribu hektare. Dan 250 ribu hektare itu berada di provinsi Sumatera Selatan yang sudah dioptimalkan sekitar 200 ribu hektare. Termasuk di Kabupaten Banyuasin yang seluas 82.550 hektare. "Ini luar biasa, maka itu dengan jumlah yang begitu banyak maka kami mau melihat sampai sejauh mana  program ini  diimplementasikan di Sumatera Selatan khususnya di Desa Talang Sari. Semoga kedepan Dirjen PSP dan Kementerian Pertanian lebih meningkatkan program ini ," pungkas Michael Wattimena. Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah yang menjadi sentra produksi padi terbesar di Indonesia selain Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. Sumatera Selatan juga yang telah menjalani program Serasi yang merupakan upaya pengelolaan lahan rawa melalui kegiatan optimalisasi lahan rawa dan pengembangan usaha tani oleh kelompok tani dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas serta pendapatan petani. "Kita sangat mengapresiasi kunjungan anggota Komisi 4  DPR RI ke Desa Talang Sari, Kabupaten Banyuasin. Karena wakil rakyat dari anggota DPR RI ikut memperhatikan dan melihat langsung program Serasi yang menjadi andalan Kementrian Pertanian yaitu bagaimana kita bisa mengelola lahan rawa ini menjadi lahan yang produktif dan bisa ditanami dua kali atau tiga kali dalam setahun," kata Sarwo Edhy. Sarwo Edhy menambahkan, perhatian wakil wakil rakyat sangat luar biasa dan maksimal. Setiap program pertanian yang menyentuh masyarakat petani langsung didukung dan disetujui. Dijelaskannya, rawa adalah masa depan Indonesia. Terdapat 10 juta ha yang bisa dijadikan lahan pertanian produktif antara lain di Sumatera Selatan dan Kalsel. “Kita fokus untuk penyelesaian program Serasi di Sumsel karena program di sini terbesar,” tambah Sarwo Edhy. Kementan memang sedang gencar menggarap lahan rawa lebak dan pasang surut. Kementan pun memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) berupa excavator (ekskavator), yang diberikan kepada masyarakat tani. “Dengan memanfaatkan ekskavator tersebut, maka lahan rawa dan lebak menjadi produktif, seperti di Sumatera Selatan,” kata Sarwo Edhy. Untuk lahan rawa, Ditjen PSP telah menyiapkan bantuan 200 unit ekskavator besar dan 14 unit ekskavator mini dari pengadaan 2018. Akan dilakukan penambahan sebanyak 30 unit ekskavator mini pada tahun 2019. Sarwo menyebutkan, Kementan telah menyalurkan bantuan ekskavator sebanyak 69 unit di Sumsel. Berdasarkan pantauan, bantuan bekerja optimal untuk pengerukan saluran irigasi yang mengalami pendangkalan, pembuatan jalan usaha tani dan optimasi lahan rawa lebak dan lahan rawa pasang surut.(rls/amr)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan