Ini Untungnya Jika Munas Golkar Dipercepat

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Jadwal penyelenggaraan Munas Partai Golkar masih terus diperdebatkan. Banyak kader yang mengginginkan hajatan itu dipercepat. Ada pula yang sesuai ketentuan Munas dilakukan Desember 2019. Menanggapi hal tersebut, ‎pengamat kebijakan publik, Trubus Rahardiansyah menyarankan Munas Golkar diselenggarakan sebelum pelantikan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Oktober 2019. Hal itu untuk memberi kepastian kepada negara dan rakyat agar pemerintahan pasangan nomor urut 01 ini bisa melaksanakan tugasnya. “Munas sebelum pelantikan justru menguntungkan pemerintah dan rakyat. Karena kalau setelah pelantikan diselenggarakan Munas, pasti terjadi ketidakpastian yang bisa mengguncangkan situasi,” ujar Trubus, Jumat (5/7). Apabila Munas Golkar digelar sebelum pelantikan, lanjut Trubus, Jokowi bisa langsung berkoordinasi dengan ketua umum definitif. Dengan begitu, penyusunan menteri di kabinet dan program kerja bisa selaras berjalan. “Artinya siapapun ketum partai bisa mengonsolidasikan barisannya ke Pak Jokowi,” ujarnya. Ada sejumlah kerugian yang diterima pemerintah dan rakyat apabila Munas Golkar diselenggarakan sesudah Oktober 2019. Salah satunya Jokowi akan bingung untuk memilih menteri dari Partai Golkar. “Pak Jokowi kan tidak tahu ketua partainya siapa sehingga Pak Jokowi akan bingung siapa calon menteri yang akan dipilih di kabinet,” ungkapnya.
Gerindra Sulsel Akan Ganti Enam Ketua DPC Otonomi Hong Kong, Inggris Peringatkan Tiongkok Perindo dan PSI Tak Ajukan Calon Menteri, Baiknya Tidak Banyak Mengkhayal
Selain itu, ketidakpastian siapa Ketua Umum Golkar akan mempengaruhi laju kinerja Jokowi-Ma’ruf. Apabila menteri-menteri yang dipilih dari Golkar tidak selaras dengan ketua umum yang baru, maka hal itu membawa masalah dalam pelaksanaan program-program Jokowi-Ma’ruf.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan