Deretan Tokoh Muda Jadi Calon Menteri dan Kelebihannya

Lebih dari itu, calon menteri milenial harus layak secara substantif. Dia mesti memenuhi sejumlah syarat untuk bisa dipertimbangkan sebagai menteri, yang akan mengemban tugas yang begitu kompleks.
Yang pertama, dia harus punya basis kompetensi. ”Terutama di leading sector yang dibutuhkan Pak Jokowi,” terangnya kemarin.
Kemudian, dia juga harus berintegritas. Jangan sampai Jokowi memilih anak muda yang punya potensi masalah di kemudian hari. Baik hukum maupun moral. Integritas menjadi syarat mutlak selain kompetensi. Sebab, itu berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi pemerintahan.
Yang tidak kalah penting adalah kemampuan manajerial. Gun Gun mengingatkan, Jokowi menginginkan seorang eksekutor yang kuat. Artinya, dia harus cepat dan tepat.
Bila tidak punya pengalaman mengelola organisasi atau aktivitas manajerial lainnya, akan berat. Sebab, memimpin sebuah perusahaan saja tantangannya sudah berbeda dengan memimpin birokrasi dengan ASN (aparatur sipil negara) di dalamnya.
Lukmanul Khakim, saat dihubungi Jawa Pos (7/7), mengaku belum memikirkan soal namanya yang mulai disebut sebagai calon pengisi kabinet. “Terserah Pak Jokowi, itu hak prerogatif presiden,” katanya.
Adapun Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Saddam Al Jihad menilai, sosok aktivis juga layak mengisi kursi kabinet. Menurut dia, anak muda yang telah ditempa dalam gerakan mahasiswa sudah teruji dengan segala dinamika. ”Di pemerintahan pasti banyak dinamika. Kalau aktivis sudah teruji,” kata Saddam.