Murdoch University Australia dan FKM Unhas Jajaki Kerja Sama Program RISE

Dalam study visit mahasiswa juga mengunjungi laboratorium RISE. Dipandu oleh RISE Lab Technician, Zulkifly, mahasiswa Murdoch melakukan lab touring untuk melihat beberapa sampel lingkungan seperti sampel nyamuk yang merupakan vector dari beberapa penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
Beberapa sampel jejak tikus yang telah diidentifikasi dari permukiman RISE juga mendapat perhatian mahasiswa Murdoc. Ada juga analisis sampel lingkungan berupa air yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-coli) dengan metode Idexx. Mereka juga melihat beberapa sampel kesehatan manusia berupa feses yang telah dianalisis menggunakan metode kato katz (untuk melihat telur dan mengidentifikasi jenis cacing).
Usai mengunjungi laboratorium penelitian RISE, mahasiswa Murdoc melanjutkan dengan kunjungan lapangan ke lokasi percontohan intervensi RISE di Jl Inspeksi PAM Lorong Kanal 1 RT 1 RW 1 Kelurahan Batua. Di lokasi ini, mahasiswa diperlihatkan pembangunan kawasan permukiman yang menggunakan metode peka air.
“Lokasi percontohan Batua dibangun menggunakan community design, bekerja sama dengan masyarakat, pemimpin lokal, mitra pemerintah dan Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk mengembangkan solusi lokal. Memungkinkan masyarakat memanen air hujan dan limpasan air hujan mereka sendiri, mendaur ulang air limbah, dan melindungi dari banjir. Melalui ujicoba solusi alami seperti rawa buatan dan kebun resapan yang dirancang khusus RISE bertujuan mengurangi polusi lingkungan dan kontak manusia dengan polusi,” ujar Prof Sukri. (ind)