Koko Donald

  • Bagikan
Hampir pasti Koko Han akan terpilih jadi presiden. Mengalahkan Ing-wen. Yang ternyata maju lagi. Biarpun partainya kalah masif di pilkada serentak tahun lalu. Popularitas Koko Han tidak terbendung lagi. Sampai dua bulan lalu. Tidak sekarang. Atau saat pilpres nanti. Januari depan. Perkembangan di Taiwan begitu cepat berubah. Sebulan terakhir. Manuver Ing-wen begitu hebat. Hubungannya dengan Trump begitu intens. Gejolak di Hong Kong juga sangat menguntungkan Ing-Wen. "Terbukti," kata Ing-wen selalu. "Satu negara dua sistem seperti Hong Kong tidak menjamin keberlangsungan demokrasi," katanya. Kata-kata itu membuat pamornya naik kembali. Perkembangan di Hong Kong memang diikuti secara intensif di Taiwan. Apakah kalau menyatu dengan Tiongkok kelak juga seperti Hongkong. Apakah tidak sebaiknya minta merdeka sepenuhnya. Dengan minta dukungan Trump. Atau ada pilihan lain. Misalnya: satu negara tiga sistem. Trump tampaknya akan terus memainkan Taiwan. Apalagi sudah terbukti: perang bisa membuat capres incumbent menang pemilu. Terutama di saat incumbent lagi merosot popularitasnya. Tiongkok juga terus meningkatkan latihan perangnya. Di Selat Taiwan. Mulai dari Ningpo di Zhejiang Utara sampai Xiamen di Fujian selatan. Pasukan amfibi Tiongkok ambil bagian terbesar. Perang itu sudah sampai di New York duluan. Dalam bentuk saling demo. Berhadapan. Antara orang Tionghoa Amerika sendiri. Antara yang pro-Beijing dan pro-merdeka. Dua minggu lalu saya mampir Chinatown New York. Saya sering makan Vietnam Pho di daerah ini. Masakan vietnam-nya lebih enak dari yang di Vietnam sendiri.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan