Diklatpim BPSDM Telan Anggaran Rp20 Juta Per Orang, Begini Respons Gubernur

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID — Alokasi anggaran untuk program Diklatpim di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel, memakan biaya tang tak sedikif. Mencapai Rp20 juta per orang. Alokasi ini dianggarkan melalui APBD Sulsel. BPSDM tak lagi menarik iuran bagi para peserta Dilkatpim. Anggaran makan, penginapan, hingga ATK sudah ditanggung oleh negara. Kepala Bidang Diklat dan Kepemimpinan Aparatur, BPSDM Sulsel, Sultan Rakib mengatakan, alokasi anggaran ini, menurutnya tak besar. Selama sebulan, dengan jadwal yang diselang-seling setiap pekannya, mereka akan menginap di asrama. Tanggungan makan, id card, hingga kebutuhan atk peserta akan ditanggung oleh BPSD. Termasuk asrama untuk penginapan, semuanya disediakan oleh pemerintah, yang menggelar pelatihan rutin ini. “Jadi totalnya per orang Rp20 juta. Tetapi mereka tidak membayar nah, anggarnnya di APBD Sulsel,” bebernya kepada FAJAR, saat ditemui di sela pelatihan, Kamis (18/7/2019). Selain itu, saat istirahat, peserta juga disiapkan snack seperti jalangkote atau kue tradisional lain. Mereka juga disiapkan minuman berupa kopi atau teh, untuk disantap bersama kue. Sementara untuk pengajar, kata dia, tak lagi mendapat tambahan honor bagi mereka. Program belajar mengajar pun tak lagi berbasis cara lama atau konensional. Semuanya paperless dengan aplikasi khusus yang memuat materi peserta. “Ada 34 pengajar yang merupakan jajaran fungsional pejabat di pemprov. Mereka tidak dapat lagi honor-honor, hanya dari gaji dan tunjangan saja,” tambahnya. Salah seorang peserta, Asqar tak ingin menyinggung soal anggaran tersebut. Hanya saja, untuk asrama biasanya dilakukan selama satu bulan. Dua bulannya off kampus, untuk penyusunan program. Kemarin ada 40 peserta Diklatpim. Mereka telah mengikuti materi belajar sejak Kamis pekan lalu. Rencananya pelatihan untuk jajaran pejabat pemprov dan daerah ini digelar hingga Jumat besok. Ada beberapa pejabat pemprov yang ikut, di antaranya Sekretaris Bapenda Sulsel, Andi Winarno, Plt Kepala Biro Umum dan Perlengkapan, Idham Azis, serta Sekretaris Dinas Perhubungan Sulsel Fahlevi Yusuf. Mengenai hal itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengatakan, tak masalah mengeluarkan biaya mahal. Asalkan hasil pelatihannya berkualitas, sesuai dengan stadsr kebutuhan pelayanan saat ini. “Semakin tinggi biaya pendidikan kualitasnya semakin baik,” tambahnya. (ful)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan