Hasyim Kasim Pimpin PAPDI Makassar Periode II, Ini Pesan Sally Aman

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Makassar, telah melakukan pelantikan pengurus periode 2019-2022, Minggu, 21 Juli di Four Point by Sheraton. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Divisi Ginjal dan Hipertensi, Universitas Hasanuddin, Dr Hasyim Kasim KGH, FINASIM dilantik kembali pada periode kedua ini. Hal ini tentu diharapkan bagi pengurus pusat agar para anggota dalam organisasi cabang Makassar dapat meningkatkan kompetensinya, utamanya menuju persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Presiden Pengurus Besar PAPDI, dr Sally Aman Nasution SpPD K-KV FINASIM FACP mengatakan, PAPDI harus peka menempatkan doker spesialis ke daerah utamanya daerah terpencil. Sebab disinyalir persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan menyasar daerah terpencil yang belum memilik dokter spesialis. Untuk itu, pemerataan dokter spesialis di daerah terus dilakukan melalui beberapa program, salah satunya mengabdi di daerah. PAPDI melakukan koordinasi dengan IDI dalam rangka pemetaan daerah-daerah yang belum memiliki spesialis penyakit dalam. Apalagi kini, spesialis penyakit dalam sangat dibutuhkan karena berdasarkan data BPJS Kesehatan, penyakit yang tertinggi dialami masyarakat terkait masalah kardiovaskular, ginjal, kanker, dan infeksi. "Jadi, spesialis penyakit dalam Indonesia harus berkompeten berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, karena tidak lama lagi program MEA akan 100 persen masuk ke Indonesia," ungkpanya.
Guru Cabul Asing Dapat Grasi Presiden, KPAI Minta Penjelasan Kemenkumham Hanya Beli Blender, Esrayani Dapat Mobil di Maxi Store Cari Siput di Takalar, Empat Warga Gowa Tenggelam
Ketua PAPDI Cabang Makassar, Hasyim Kasim meminta spesialis penyakit dalam dapat aktif dalam permasalahan yang terjadi di masyarakat. PAPDI Makassar juga akan merangkul dokter primer untuk kepengursan baru ini. Di Sulsel sendiri menurutnya pemerataan dokter spesialis penyakit dalam sudah cukup baik, bahkan tiap kabupaten memiliki hingga tiga spesialis penyakit dalam. Hal ini karena beberapa program yang dijalankan termasuk dokter wajib kerja sukarela yang kini berubah menjadi mengabdi pada daerah. "Alhamdulillah dari PAPDI Makassar untuk penempatan spesialis penyakit dalam sudah 100 persen, kecuali di Sulbar masih berada di Ibu Kota Provinsi. Kita akan tempatkan para dokter-dokter sukarelawan untuk membantu di daerah lain yang belum disentuh oleh spesialis penyakit dalam," ujarnya. Selain pelantikan, agenda lain yakni simposium cardio-cerebrovascular dan metabolic risk management. Saat ini jumlah anggota PAPDI Cabang Makassar telah berjumlah 120 spesialis penyakit degan subspesialis dan dokter yang sementara melanjutkan studi spesialis penyakit dalam. (ind)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan