Hak Angket Ada karena Kebuntuan Komunikasi

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Bergulirnya hak angket di DPRD Sulsel perlu menjadi pembelajaran pemerintahan ke depan. Utamanya mengelola komunikasi politiknya. Hak angket dipandang oleh Pengamat Komunikasi Politik, Hasrullah, karena adanya kebuntuan komunikasi antara eksekutif dan legislatif. Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman harus menyadari jika partai pengusungnya yang duduk di DPRD Sulsel tak dominan. Sehingga, perlu membangun komunikasi yang baik. "Hak angket ini ada karena kebuntuan komunikasi," ujar Dosen Ilmu Komunikasi Unhas ini, Selasa, 23 Juli. Pemerintahan saat ini perlu belajar pemerintahan sebelumnya dalam membangun komunikasi politik. Sebut saja, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang punya pola komunikasi politik tersendiri yang bisa mengubah lawan politik menjadi kawan. "Orang politik memang seperti itu," ungkapnya. Selain itu kata Hasrullah, pemimpin yang sementara berkuasa, perlu sadar bahwa persoalan komunikasi internal dan komunikasi memahami budaya. Misalnya, pengunaan diksi "copot" dengan memakai diksi yang halus. Seperti, mutasi, atau memberikan kesempatan pada yang lain atau perlu ada kaderisasi. Bukan hanya itu, "pembisiknya" juga harus memberikan saran dengan melihat dua sisi. (ham)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan