Lima Tahun Dipasung, Warga Buntao Ini Akhirnya Dirawat di RS Permintaan Melemah, Harga CPO Kian Suram Hak Angket Ada karena Kebuntuan Komunikasi Kasus Korupsi Kampus IPDN Sulsel, KPK Periksa 6 OrangDia meyakini jika informasi mengenai potensi bencana disampaikan apa adanya ke masyarakat, lama kelamaan rakyat akan terbiasa. Seperti halnya di Jepang, pemahaman masyarakatnya terkait kebencanaan sudah sangat tinggi.
Respons Jokowi Soal Potensi Gempa Besar di Pulau Jawa

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta jajarannya menyampaikan apa adanya, terkait potensi gempa besar di selatan pesisir Pulau Jawa akibat adanya lempeng-lempeng megatrust.
Isu yang sempat ramai di media sosial beberapa hari lalu ini disinggung oleh Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (Rakornas BMKG) 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/7).
Awalnya, Jokowi mengatakan edukasi secara besar-besaran terkait kebencanaan harus dilakukan kepada masyarakat. Sebab, Indonesia memang berada dalam kawasan sangat rawan bencana.
"Harus intensif baik itu kepada anak-anak kita di SD, SMP, SMA, di Perguruan Tinggi, sampaikan juga apa adanya. Seperti kemarin agak ramai potensi megatrus. Sampaikan apa adanya, emang ada potensi kok," ucap Jokowi.
Potensi gempa besar di selatan pesisir Pulau Jawa itu sebelumnya diungkapkan pakar tsunami Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko berdasarkan hasil permodelan. Informasi itu kemudian ramai dibahas di media sosial.
Nah, menurut presiden, penyampaian informasi itu bukan untuk menimbulkan keresahan. "Bukan meresahkan. Sampaikan dan tindakan apa yang akan kita lakukan. Itu edukasi, memberikan pelajaran kepada masyarakat," kata Presiden.