Hati Maryam

Saat datang ke KPK-nya Pakistan minggu lalu, Maryam tampil sangat keren. Dalam busana demonya yang hitam-hitam. Karya desainer khusus. Yang ada gambar abstrak wajah seseorang. Di bagian yang menjuntai di kakinya. Yang ternyata wajah ayahnya.
Desainer itu sendiri cantiknya nyaris menyamai Maryam. Juga anggota DPR dari partai yang sama.
Nama desainer itu: Hina Pervaiz Butt. Masih satu marga dengan ibunda Maryam --yang meninggal tahun lalu di London.
Maryam memang terus berjuang membebaskan ayahnya. Yang ia nilai tidak pantas dipenjarakan. Selain ada motif politik.
Umur Maryam kini 43 tahun. Matang-matangnya. Punya gelar S-1 dan S22. Lalu dapat doktor. Mungkin honoris causa. Anaknya tiga orang.
Dia terpaksa menjadi wakil ketua umum partai oposisi, Pakistan Muslim League Nawaz. Sebenarnya Maryam didaulat menjadi ketua umum, tetapi hukum melarangnya.
Dia masih harus berjuang untuk membersihkan diri. Juga dari tuduhan korupsi. Yang bermula dari Panama Papers. Yang menyebut dirinya punya harta di London.
Juga punya beberapa perusahaan off shore. Yang Maryam membantahnya. Rumah di London itu milik saudaranya. Hanya memakai namanya.
Maryam sempat masuk tahanan. Lalu dibebaskan. Dan kini dia masih sering dipanggil KPK.
Setahun sudah Imran menjadi perdana menteri. Sebelum minggu lalu masih relatif tenang. Tidak banyak gejolak politik.
Namun Imran memang mewarisi keadaan yang buruk. Yang tidak mudah dibangkitkannya. Apalagi rakyat tidak sabar menanti.
Apalagi keadaan ekonomi tidak juga membaik. Harga-harga terus naik. Termasuk listrik. Nilai rupee anjlok --terus-menerus. Ada saja penyebabnya.