Bersenandung Cinta dengan Anmesh di Makassar Dekranasda Minta Mufidah Kalla Wadahi Kerajinan BBKSDA Pamerkan Satwa Langka Lalu DilepasYaitu, bahwa anak-anak diculik dan dipenggal untuk dijadikan tumbal pembangunan Jembatan Padma. Berita itu disebar via Facebook. Begum bukan satu-satunya korban. Setidaknya, sudah ada delapan orang yang tewas dihakimi massa di berbagai penjuru Bangladesh. Korban lainnya adalah seorang pria tuli yang datang ke Dhaka untuk bertemu putrinya. Masih ada sekitar 30 orang lainnya yang juga diserang massa, tapi nyawanya masih tertolong. Polisi sudah menangkap belasan tersangka. Baik pelaku pembunuhan maupun mereka yang menyebarkan berita hoax tentang penculikan itu. (jpnn)
Hoaks Penculikan Anak, Ibu Tewas Diamuk Massa

FAJAR.CO.ID, DHAKA -- Gegara hoaks akhirnya berujung maut. Itu terjadi di Dhaka, Bangladesh, Sabtu, 20 Juli lalu. Korbannya bernama Taslima Begum.
Hidup Taslima Begum berakhir dengan tragis. Ibu dua anak itu tewas dihakimi massa di depan salah satu sekolah di Dhaka, Bangladesh, Sabtu (20/7). Orang-orang mencurigainya sebagai penculik anak-anak. Semuanya gara-gara hoaks.
Padahal, perempuan 42 tahun tersebut hanya datang ke sekolah itu, untuk bertanya anaknya lolos seleksi penerimaan siswa atau tidak.
"Kami tidak bisa berbuat apa pun untuk menolongnya dari gelombang amukan massa," ujar salah satu guru yang melihatnya dibunuh seperti dilansir BBC kemarin, Kamis (25/7).
Begum adalah orang tua tunggal. Anaknya yang kini berusia 11 dan 4 tahun pun jadi sebatang kara. Dia adalah korban dari berita bohong tentang penculikan yang kini viral di Bangladesh.