Suci Nur Istiqomah Lahirkan Bayi di Toilet, Mulut Disumbat Tisu Para Perwira pun Ikut “Ngrehab” Rumah Warga Jalan Angker, Ada Perempuan Tertawa dan Kondom BekasTak hanya Difodeaf, pemuda asal Desa Besito, Gebong, Kudus, Jawa Tengah ini juga membuat aplikasi lain. Dia membuat daftar tempat-tempat pariwisata yang menurutnya belum ramah disabilitas yang disebutnya Locable (Location for Difable). "Ini dari pengalaman pribadi. Sampai sana saya bingung karena tidak ada lift, eskalator dan bidang miring yang saya temukan jadi nganggur enggak ngapa-ngapain karena ternyata tempatnya enggak ramah disabilitas," terang Mahasiswa Teknik Informatika 2016, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur ini.
Anjas Pramono, Difabel Penuh Talenta Pencipta Aplikasi Difodeaf

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anjas pramono, Difabel Penuh Talenta pencipta Aplikasi Difodeaf, ditemui khusus Menpora, Imam Nahrawi.
Audiensi dengan Anjas Pramono dilakukan di Kediamannya, Senin (29/7) malam. Audiensi ini terasa istimewa, karena yang bertemu dengan Menpora ialah pemuda difabel penuh talenta.
Keterbatasan tak membuat Anjas patah arang, dia justru menjadi garang dan bersemangat. Dia berhasil menciptakan aplikasi Difodeaf. Aplikasi ini menurutnya dapat mengubah bahasa (Indonesia, Inggris) menjadi gambar bahasa isyarat yang lebih disegmentasikan ke anak-anak.
"Alhamdulillah saya mendapat undangan ke salah satu universitas terkenal di Amerika sekaligus ke White House untuk mempresentasikan aplikasi ini bulan September mendatang,” ujar pemuda 22 tahun ini, membuka penjelasannya.