Persija Mogok Lagi, PSM Juara

Kerugian PSM
CEO PSM, Munafri Arifuddin mengatakan dengan keluarnya SK dari PSSI, tidak ada lagi alasan untuk tidak menggelar laga final Piala Indonesia. Sebab, dalam penundaan sebelumnya, pihaknya telah menelan kerugian ratusan juta rupiah. "Nggak ada lagilah (laga ditunda). PSSI harus mengambil keputusan tegas jika itu terjadi (Persija menolak main lagi)," nilainya.
Appi-- sapaannya-- juga mengaku bingung saat keputusan penundaan lalu Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan beberapa perangkat pertandingan tidak datang di stadion. Terkait adanya dugaan penundaan sudah di-setting jauh hari, Appi enggan bespekulasi.
"Kalian saja yang melihat itu. Kami sudah ketemu di kongres. Kami bicara dengan Sekjen (PSSI) semua oke sampai di Makassar dan on schedule," paparnya.
Sterilkan Laga
Untuk menghindari kasus serupa, PSSI telah meminta kepada Panpel PSM untuk meningkatkan keamanan. Terutama mensterilkan area Stadion Gelora Andi Mattalatta mulai H-2 sebelum pertandingan. Tidak ada lagi aktivitas jual beli tiket di sekitar stadion yang memicu kerumunan massa.
"Beberapa tingkat keamanan akan kita detailkan ke panpel PSM. Pelemparan bus Persija usai official training, tidak terjadi lagi," harap Direktur Media dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widakdo.
Jika sesuai regulasi, Persija juga harusnya sudah tiba di Makassar, pada Minggu, 4 Juli mendatang. "Pengamanan juga akan dimulai dari bandara saat Persija tiba sampai kembali pulang," terangnya.
CEO PSM, Munafri Arifuddin mengaku siap menjalankan instruksi keamanan sesuai yang diinginkan PSSI. Makanya, Appi berharap agar PSSI bisa hadir lebih cepat untuk melakukan koordinasi dengan pihak keamanan TNI-POLRI untuk mengkover pengamanan sebelum tim tamu tiba. "Kalau bisa lusa (Rabu, 1 Agustus) sudah datang. Biar tidak ada kesalahpahaman. Sehingga kita bisa selesaikan ini dengan baik," jelas Appi.