MRT Terjebak di Bawah Tanah Bersama 3.410 Penumpang

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Tidak kurang 3.410 penumpang terpaksa dievakuasi akibat MRT terjebak di bawah tanah, Minggu, 4 Agustus. Itu adalah imbas blackout yang dialami PLN.
Hindun berusaha merangsek masuk ke Stasiun Tanah Abang. Warga Rangkasbitung, Lebak, Banten, itu tidak ingin ketinggalan kereta.
Juga, berusaha lebih cepat masuk gerbong agar kebagian tempat. Maklum, kemarin terjadi penumpukan penumpang. Tepatnya sejak operasional KRL berhenti gara-gara listrik padam sekitar pukul 12.00.
Banyak penumpang yang enggan beranjak dari stasiun dan memilih menunggu kereta jalan lagi. Padahal, Supriyatna, petugas di depan pintu masuk, sudah mengarahkan penumpang untuk menggunakan moda transportasi yang lain. Beberapa kali pihak stasiun memberikan pengumuman lewat pengeras suara.
“Takut saya. Nggak tahu harus naik yang mana, ke arah mana,” tutur Hindun tentang alasannya bertahan menunggu kereta. Perempuan 46 tahun itu datang ke Jakarta untuk menjenguk saudaranya. Dia berada di stasiun sejak pukul 13.00. “Kata petugas sekitar pukul 17.00 bisa, ya saya tunggu saja,” lanjutnya.
Safira Dewi juga memilih menunggu kereta. Perempuan 19 tahun yang hendak pulang ke Tigaraksa, Tangerang, itu duduk-duduk bersama ratusan penumpang lain setelah belanja di Pasar Tanah Abang. “Kalau sampai malam belum bisa juga, ya terpaksa naik taksi online,” ucapnya.
Perjalanan KRL yang terganggu hanya satu di antara sekian dampak padamnya listrik di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah kemarin. Operasional Moda Raya Terpadu (MRT), misalnya, sempat berhenti selama kurang lebih sembilan jam. MRT mandek sejak pukul 11.50 dan kembali beroperasi normal pukul 20.00.