Bukan Hanya Indonesia, Ini Kota Besar Dunia yang Pernah Blackout

FAJAR.CO.ID -- Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menilai, PLN perlu melakukan perbaikan sistem secara keseluruhan dari hulu sampai hilir. Mulai dari pembangkit sampai ke pelanggan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kapabilitas cadangan listrik.
Itu berkaca pada kejadian pemadaman listrik akibat masalah teknis yang menimpa PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru-baru ini,
“Yang saya lihat, PLN sudah terlihat melakukan gerak cepat untuk mengatasi keadaan. Recovery untuk perbaikan sistem teknis memang ada di PLN. Tapi idealnya, dari sisi sistem manajemen krisis, regulator juga bicara agar tidak semua terbeban kepada PLN saja,” ujar Ketua Kebijakan Publik IAGI, Singgih Widagdo.
Singgih berharap masyarakat bisa memahami kejadian tersebut sebagai kecelakaan dalam masalah teknis transmisi. Kondisi serupa juga pernah terjadi di berbagai negara.
Hal tersebut turut ditegaskan okeh Ketua CIGRE (Conseil International des Grands Reseaux Electriques) atau Dewan Internasional Sistem Listrik Besar Indonesia Herman Darnel Ibrahim. Herman menjelaskan, kejadian blackout atau gangguan besar seperti ini sebenarnya juga pernah terjadi di mana-mana termasuk di negara maju.
Negara maju seperti Amerika Serikat juga beberapa kali mengalami blackout. Di New York tercatat tiga kejadian yaitu pada 13 Juli 1977, 14 Agt 2003, dan terakhir baru saja bulan lalu 14 Juli 2019. “Jadi rata-rata periodenya 15-20 tahunan,” ujarnya.
Pemulihan blackout New York pada 2003, menurutnya, memerlukan waktu lebih 2 hari. Sementara kejadian terbaru pada 13 Juli 2019 lalu, juga baru pulih setelah 2 hari. “California juga pernah mengalami blackout pada 1996, 2011, 2018 dan 2019,” tambahnya.