Jeeva Jayalalithaa

  • Bagikan
Di patung itu Kannagi digambarkan berdiri dengan anggun. Tangan kanannya menuding, tetapi juga menggenggam gelang kaki ruby. Pemilu berikutnya Jayalalithaa kalah. Umurnya sudah 68 tahun. Sakit pun datang. Jantungnya yang diserang. Meninggal dunia. Itu tahun 2016 --10 tahun setelah patung Kannagi dipasang lagi. Di tempatnya semula. Jeeva pun sedih. Terutama sekarang ini. Tidak sempat membagi berita sukses hasil perjuangannya. Tahun-tahun itu Chennai memang hanya diramaikan oleh tiga sosok wanita. Sepanjang tahun berita media hanya berkisar di tiga wanita itu: Kannagi yang tiba-tiba hilang, Amma yang setengah dewa dan Jeeva yang nyaris jadi istri ketiga. Bagi Jeeva, Jayalalithaa adalah pahlawan keadilan. Tanpa Jayalalithaa pengaduannya tidak akan mendapat muara. Rajagopal terlalu berkuasa. Lewat kekayaannya. Keluarga Jeeva pun selalu ditawari sogokan. Agar tidak terus mengadukan pembunuhan suaminya. Banyak pula yang tahu: selalu ada polisi berseragam makan di restoran Rajagopal. Tanpa harus membayar. Namun saya membayar. Saat makan di salah satu dari 120 restoran milik Rajagopal itu. Saya ke Saravanna Bhavan hanya ingin tahu: seperti apa masakan vegetariannya. Seperti apa hiasan dindingnya --yang di seluruh restorannya, di semua negara, harus memasang gambar tokoh Kirupanandha Variyar. Ternyata ini restoran kelas menengah. Bersih. Rapi, tetapi tidak mewah. Saya memesan tiga menu: dosa, roti canai, dan daal. Dosanya ternyata besar sekali. Dalam bentuk gulungan. Seperti kue semprong raksasa.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan