Sapi Raksasa Sumbangan Jokowi Sulit Dirubuhkan

“Daging lehernya saja hampir sekilan. Untung tadi tidak ada masalah waktu disembelih. Tekniknya ya menggunakan setajam-tajamnya pisau, secepat-cepatnya sembelihan. Jadi biar sapinya juga tidak tersiksa saat disembelih,” bebernya.
Pengalaman berharga ini merupakan pengalaman paling unik yang pernah dia alami dengan menyembelih sapi seberat itu. Apalagi pengalaman pertama ini juga dia lakukan sebagai jagal baru Masjid Agung Solo pada Idul Adha kali ini.
“Kalau jadi jagal sudah lama, tapi kalau di Masjid Agung ya baru pertama ini. Sebelumnya yang menyembelih takmir yang sepuh-sepuh. Lalu ada regenerasi dan saya dipercaya untuk ini,” ucap Ihsan.
Proses penjagalan yang dilakukan secara manual ini membuat alat khusus yang disiapkan panitia jadi tak terpakai. Ukuran tubuh dan berat yang terlalu besar membuat panitia kurban memutuskan tidak memakai alat warna biru itu saat menyembelih sapi sumbangan presiden.
“Alat ini baru dan perdana dipakai hari ini. Latar belakangnya karena banyak masyarakat yang menilai proses jagal manual terlalu menyiksa. Makanya kami koordinasi dengan pemkot untuk membuat ini. Ternyata kok biayanya besar sekali. Akhirnya kami ganti dengan model ini yang inspirasinya didapat dari You Tube,” jelas Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta Muhtarom.
Pihaknya memang khusus menyiapkan sapi ini untuk menyembelih sapi hibah dari presiden. Namun setelah ditimbang, berat sapi tidak memungkinkan masuk alat tersebut. Sapi itu sangat agresif sehingga berpotensi membahayakan petugas atau merusak alat jika dipaksakan. “Sapinya besar, gemuk, kuat jadi kami putuskan manual,” jelas dia. (JPC)