Begini Suasana Rumah Duka Briptu Haedar yang Tewas Tertembak di Papua
Karhutla di Dua Provinsi Calon Ibu Kota Bertambah

FAJAR.CO.ID, SUMATERA-- Pemadaman karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di Sumatera dan Kalimantan terus diupayakan tim dari BNPB, BPBD, dan TNI-Polri. Di sisi lain, proses penegakan hukum juga berjalan di sejumlah polda.
Saat ini jumlah kasus karhutla mencapai 69. Perinciannya, di Jambi ada 4 kasus, Riau 29 kasus, Kalimantan Barat 14 kasus, dan Kalimantan Tengah 22 kasus. “Yang menonjol di Riau,” ungkap Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo kemarin (12/8).
“Sudah ditetapkan satu tersangka korporasi, PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS),” tambahnya.
Pemeriksaan, kata Dedi, telah dilakukan Polda Riau terhadap 15 orang dari PT SSS. Mulai level direksi hingga karyawan. “Penanganan (kasus karhutla, Red) masih berlanjut. Tidak tertutup kemungkinan tersangka korporasi bertambah,” jelasnya.
Menurut Dedi, setelah proses hukum selesai atau ada putusan pengadilan, baru dapat diambil sanksi. Misalnya, gubernur akan mencabut izin dan sebagainya. “Harus tunggu sidang memang.”
Sementara itu, Polri menyatakan, dua di antara enam provinsi yang rawan karhutla terdeteksi mengalami peningkatan hot spot atau titik api. Salah satunya Kalteng, dari semula 69 titik menjadi 82 titik. Kemudian Kalbar, dari 120 titik menjadi 419 titik.
“Empat (provinsi) lainnya, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan, turun jumlah hot spot-nya,” ujar Dedi.
Kondisi tersebut cukup memprihatinkan. Apalagi, wilayah Kalbar dan Kalteng disebut-sebut bakal menjadi calon ibu kota baru Indonesia.