Kulit Bayi, Ini 4 Masalah Umum dan Gejalanya

FAJAR.CO.ID-- Kulit bayi tentunya lebih rentan dari kulit orang dewasa. Kulit bayi yang baru lahir begitu sensitif terhadap ruam, eksim, dermatitis, dan masalah kulit lainnya. Kondisi ini bukanlah masalah kosmetik sederhana.
Masalah pada kulit bayi disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca panas, dingin, jamur, bakteri, air liur, alergi atau kontak berkepanjangan dengan popok basah. Meski sebagian besar kondisi kulit bayi berumur pendek dan hilang dengan sendirinya seiring waktu, tidak jarang bayi tetap harus diberikan krim, salep, steroid topikal, dan obat oral demi menghilangkan masakah pada kulitnya.
“Kulit anak 30-50 persen lebih tipis dibanding kulit dewasa. Pelembabnya lebih sedikit, kehilangan air lebih cepat. Gampang kering, iritasi dan alergi. Sehingga perlu dijaga ekstra,” kata
dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Edwin Tanihaha, Sp.KK, Dip. AAAM, MHKes, FKCCS.
Menurut Edwin, penyebab kulit bayi bermasalah bisa beragam. Misalnya karena bayi sering mengompol dan diare, cara makan yang masih berantakan, asap rokok dan polusi udara.
“Paling rentan jika popoknya kotor. Bisa timbul jamur dan alergi. Rentan sekali. Lalu bisa juga jerawat karena hormonal ibu, hingga biang keringat,” jelasnya.
Berikut adalah beberapa masalah umum pada kulit bayi:
1. Ruam Panas
Ruam panas, juga dikenal sebagai biang keringat atau miliaria, adalah jenis ruam yang terjadi pada bayi baru lahir karena kelenjar keringat yang belum sepenuhnya berkembang hingga mudah tersumbat. Ruam ini biasa terjadi pada bayi yang hidup di daerah beriklim panas dan lembab.