Mata Uang Kripto Buatan Facebook Sulit Direalisasikan

Menyangkut keamanan, Facebook mengklaim tidak akan mencampur data personal di Facebook dengan transaksi libra. Identitas pengguna disembunyikan seperti halnya bitcoin. Dengan begitu, pengguna bisa bertransaksi dengan nama samaran dan bebas dari penargetan iklan Facebook.
Dalam mengoperasikan libra, Facebook tak sendirian. Media sosial besutan Mark Zuckerberg ini membuat Libra Association dengan beberapa anggota seperti Visa, Mastercard, Paypal, eBay, Uber, Stripe, Lyft, Uber, hingga Spotify.
Namun demikian, proyek Facebook tersebut rupanya banyak mendapat penolakan. Terutama dari pemerintah dan parlemen Amerika Serikat (AS). Parlemen AS telah meminta Facebook untuk menghentikan pengembangan mata uang kripto libra.
Bukan tanpa alasan, anggota parlemen AS menyatakan ketidakpercayaan mereka terhadap Facebook mengingat rekam jejak buruknya seputar privasi dan keamanan. Hal ini setelah terungkapnya skandal Cambridge Analytica. Selain itu, libra juga memunculkan kekhawatiran serius seperti untuk pencucian uang serta stabilitas keuangan.
Sementara itu, Kepala Cryptocurrency Facebook David Marcus menolak moratorium tersebut dan menyatakan bahwa perusahaan akan terus mengerjakan proyek tersebut. Dia memastikan akun pelanggan dan semua informasi keuangan tidak akan dibagikan dengan Facebook Inc. Sehingga pengguna libra tak perlu takut digunakan untuk target iklan.
Marcus juga mengatakan bahwa libra bukanlah alat investasi seperti saham dan obligasi. Melainkan hanya alat pembayaran yang mampu menjangkau lebih banyak pengguna.