Soal Kerusuhan Papua, Anggota Komisi I DPR RI : Pemerintah Harus Menyelesaikan dengan Transparan

FAJAR.CO.ID,JAKARTA-- Situasi panas di tanah Papua tak kunjung reda. Terbaru, kerusuhan terjadi di wilayah Deiyai, Jayapura. Insiden itu menewaskan beberapa orang. Dua warga sipil dan satu anggota TNI serta lima polisi luka-luka saat mengamankan aksi unjuk rasa.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menilai pemerintah harus menyelesaikan persoalan di Papua dengan transparan. Karena setelah berjalan dua pekan, belum tampak menunjukkan perkembangan yang signifikan. “Saya kira persoalannya sangat serius.
Hanya saja kita masih cukup gelap atas apa yang terjadi sesungguhnya. Mengapa sampai berlarut-larut,” kata Sukamtadi Jakarta, Kamis (29/8).
Dia mendorong pemerintah segera membuat langkah yang lebih substantif dan cermat membuat situasi di Papua kembali kondusif. Padahal, Presiden Joko Widodo terbilang cukup sering berkunjung ke Papua selama memimpin bangsa Indonesia. “Presiden sudah 13 kali mengunjungi Papua.
Pemerintah juga mengklaim membangun banyak infrastruktur di Papua. Oleh sebab itu, perlu segera dirumuskan oleh pemerintah. Baik agenda jangka pendek untuk mengembalikan suasana yang kondusif. Juga agenda jangka panjang untuk mengatasi persoalan mendasar yang dirasakan oleh warga Papua,” beber Sukamta.
Politisi PKS ini meminta pemerintah menghentikan sejenak isu pemindahan ibu kota negara dan fokus menyelesaikan terlebih dahulu persoalan Papua. “Pemindahan ibu kota itu memang penting. Tetapi persoalan Papua jauh lebih penting untuk diselesaikan. Jangan sampai perhatian kita teralihkan oleh hal-hal yang tidak begitu mendesak,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, menyesalkan adanya aparat TNI-Polri yang tewas sebagai korban kerusuhan demonstrasi di Deiyai, Papua. Kata Wiranto, ada masyarakat sipil yang juga tewas akibat terkena anak panah.
“Di Deiyai korban dari TNI ada 3 orang. Yang satu meninggal dunia, 2 luka dan sekarang masih kritis, yang satu kena luka parang dan panah. Sedangkan dari aparat kepolisian ada 4 yang luka-luka. Ada juga tewas karena kena panah dan senjata-senjata dari masyarakat sendiri,” tutur Wiranto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8).
Dia pun menegaskan soal kabar pemberitaan yang menyebut enam orang warga sipil meninggal adalah tidak benar. Wiranto meminta semuanya tak mudah termakan berita hoaks yang sengaja untuk memprovokasi. “Saya mengharapkan masyarakat tidak hanya di Papua Papua Barat masyarakat Indonesia ya jangan sampai termakan hoax termakan isu yang tidak benar,” paparnya. (FIN)