Olah Lahan dengan Alsintan Cegah Kebakaran Hutan

"Kami target meningkatkan kesejahteraan petani kita yang dulu tanam 1 kali sekarang menjadi tiga kali. Kan bisa meningkat pendapatannya dua kali atau tiga kali lipat. kalau ini nanti berhasil target 200 ribu hektar itu meningkatkan pendapatan Sumatera Selatan 14 triliun. Kalau nanti dua kali lipat luas tanam, tahun depan, tambah meningkat 30 triliun. Ini luar biasa mendorong kesejahteraan petani dan menekan kemiskinan," pungkas Amran.
Diketahui, penyebab kebakaran hutan ada dua hal, yaitu faktor alam dan ulah manusia. Kebakaran akibat ulah manusia paling sering terjadi akibat pembukaan lahan dengan cara dibakar. Namun ada juga akibat masyarakat membuang puntung rokok sembarangan di lahan hutan.
Menurut data yang tercatat di Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, alsin traktor roda-4 yang telah didistribusikan ke petani sejak tahun 2015 sampai 2018 sebanyak 9.605 unit, traktor roda-2 sebanyak 130.097 unit, dan eksavator mini dan standar sebanyak 869 unit.
"Dengan disediakan alsintan pengolah tanah dapat menekan kebakaran hutan. Kami telah mendorong petani agar proses pengolahan tanah dilakukan dengan alsintan eksavator, traktor roda-4, dan alsin lainnya," kata Dirjen PSP, Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy menambahkan, pengolahan tanah dengan menggunakan alsintan, yaitu traktor roda-4, traktor roda-2, eksavator, dan alsin lainnya, selain dapat menekan resiko kebakaran juga dapat meningkatkan intensitas pertanaman (IP).
"Pengolahan tanah dengan alsintan diharapkan dapat meningkatkan IP yang awalnya hanya satu kali tanam menjadi dua atau tiga kali tanam dalam setahun. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dua sampai tiga kali lipat," kata Sarwo Edhy. (***/yon)