Bambang Riyanto: Jangan Sampai Nasib Ibu Kota Sama Mobil Esemka

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Politikus Gerindra Bambang Riyanto mempertanyakan urgensi Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartenagara, Kalimantan Timur. Jangan sampai nasib ibu kota baru seperti mobil Esemka. "Apa sih urgensinya memindahkan ibu kota? Apakah karena ingin peningkatan ekonomi, pertahanan keamanan, atau sosial politik. Jangan grasak-grusuk atau sekadar pencitraan," kata Bambang Riyanto, Senin (2/9). Dia mencontohkan mobil Esemka yang menjadi modal politik Jokowi bermain di kancah nasional. Dari Solo, Jokowi mengusung tema mobil Esemka. Namun, setelah jadi gubernur Jakarta dan kini presiden dua periode, mobil tersebut belum juga bisa diproduksi massal. Lantaran dari berbagai uji, mobil Esemka tidak memenuhi standar kelayakan.
Ihsan Tarore Ngaku Baik-baik Saja, Tetapi Dada Nyesek Menlu Mohammad Javad Zarif Ultimatum Uni Eropa hingga Kamis Sulsel Tuan Rumah Peringatan Hari Aksara Internasional ke 54 Yayasan Al Kalam Pamer 8.376 Pusaka, Peringati 1 Muharram Iuran BPJS Kesehatan Naik Diklaim Tak Pengaruhi Warga Miskin
"Itu mobil Esemka nilainya ratusan juta rupiah saja masih belum bisa diproduksi massal. Meski dari pihak istana berkilah masih dalam proses. Namun, tidak makan waktu lima tahun kan? Apalagi ini pindah ibu kota yang menghabiskan anggaran ratusan triliun," terang Bambang Riyanto. Bagi Bambang, rencana Jokowi lebih pada wacana. Kalaupun pindah ibu kota itu suatu keharusan, prosesnya jangan kilat. Perlu kajian dan analisa mendalam. Jangan sampai anggaran negara terbuang percuma.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan