Dugaan Korupsi Swakelola DLH, Penyidik Harus Telusuri Keterlibatan Sekda Bone

FAJAR.CO.ID, WATAMPONE -- PMII Cabang Bone terus melakukan pengawalan terhadap kasus dugaan korupsi anggaran swakelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tahun anggaran 2017. Dia pun meminta agar penyidik menelusuri keterlibatan Sekretaris Daerah (Sekda).
Ketua PMII Cabang Bone, Sudri mengatakan, pihaknya terus melakukan kontrol sosial, jangan sampai kasus ini dipolitisasi atau pun dimainkan. Makanya, penyidik harus mendalami keterlibatan sejumlah pejabat dalam kasus itu.
"Nama sekda disebut-sebut ikut terseret dalam kasus ini, namun belakangan Kadis DLH berkata tidak sadarkan diri saat mengatakan hal tersebut. Makanya kami minta kepolisian untuk mendalaminya," katanya saat ditemui di Jl Sultan Hasanuddin, kemarin.
Sudri bertutur bahwa, kemarin pihaknya sudah menuntut aparat kepolisian terkait kasus-kasus yang mandek. "Bahkan jika masih tidak diindahkan Kapolda Sulsel harus mencopot mulai dari Kasat Reskrim, penyidik, bahkan kalau perlu Kapolresnya. Intinya kami butuh penegak hukum yang tegas, tidak tumpul ke atas runcing ke bawah," tegasnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bone, Andi Surya Darma menanggapi santai hal tersebut. Dia mengaku, BPK dan kepolisian sudah melakukan klarifikasi soal itu, dan semua sudah selesai. "Dipertemukan dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) tentang aliran dana itu, setelah ditanyakan ke Pak Asmar. Beliau (Asmar, red) mengatakan tidak pernah memberikan dana kepada Sekda," akunya. (gun)