Soal Papua, Benny Wenda Mendesak Australia Turun Tangan

FAJAR.CO.ID--Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda, mendesak pemerintah Australia turun tangan mengutuk ‘tindakan keras’ Indonesia baru-baru ini terhadap demonstran di Papua.
“Australia harus menghentikan perbuatan Indonesia yang berisiko membuat Papua menjadi tragedi ‘Timor Timur selanjutnya’,” kata Benny, dalam wawancaranya dengan stasiun televisi SBS News melalui sambungan telekonferens, Rabu (4/9)
Menurut Benny, situasi di Papua Barat saat ini sangat mirip dengan perjuangan Timor Leste, untuk memerdekakan diri dari Indonesia pada 20 tahun lalu.
“Saya harap Perdana Menteri Australia akan membuat pernyataan terkait situasi saat ini (di Papua). Kami butuh Australia untuk turun tangan dan membuat pernyataan publik terkait krisis kemanusiaan di Papua Barat,” tuturnya.
Selain kepada pemerintah Australia, Benny juga meminta seluruh warga Negeri Kanguru untuk turut mendukung perjuangan warga Papua Barat untuk merdeka, seperti mereka mendukung Timor Leste dahulu.
“Apa yang terjadi adalah Indonesia melakukan genosida dan ini adalah bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Berapa orang yang harus terbunuh sampai PBB mau turun tangan datang ke Papua Barat dan melihat apa yang terjadi,” terangnya.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, hanya menuturkan Canberra mengakui kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia terhadap Provinsi Papua.
“Posisi kami jelas tergambarkan dalam Perjanjian Lombok antara Indonesia-Australia,” bunyi pernyataan Kemlu Australia.