Penuntasan Buta Aksara Perlu Saling Adopsi Budaya Literasi Daerah Lain

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Provinsi Sulawesi Selatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-54. tepatnya di Lapangan Karebosi dibuka Kamis, 5 hingga Minggu, 8 September 2019 mendatang. Sekitar 100 jejeran tenant menghiasi lapangan Karebosi. Meski udara cukup panas, tetapi antusias para pengunjung cukup besar. Dominan pelajar dan mahasiswa yang hadir. Satu persatu beragam produk literasi, seperti buku bacaan, karya kerajinan tangan yang bernilai edukasi. Serta beragam penganan dari 24 Kabupaten/Kota di Sulsel dikunjungi. Tak ketinggalan pelaku usaha jasa, seperti keterampilan memperbaiki mesin mobil, pelatihan pijat refleksi dan kelas mekap juga turut hadir dan menjadi incaran. Pasalnya ada pelatihan keterampilanpara pengunjung yang datang selama pameran berlangsung. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat, Harris Iskandar mengatakan, literasi bukan hanya mengenai baca tulis saja, tetapi juga bagaimana kemampuan memperlihatkan kerajinan dan olahan makanan setiap daerah sehingga bisa dipelajari orang lain. Mengenai pameran HAI di Sulsel sebagai tuan rumah, tidak lepas dari komitmen pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten-kota meningkatkan kesadaran literasi di Sulsel. "Namun, evaluasi ke depannya untuk konten bagusnya jika dibuat literasi digital dan keuangan," ucapnya, kepada FAJAR. Harrys Iskandar juga menyampaikan bahwa melihat persentasi Sulsel dari Badan Pusat Statistik yang masuk enam wilayah zona merah harus sadar Literasi, ini merupakan langkah awal memang harus tergerak baca tulis. Inilah tujuan utama adanya Pameran Hai, di mana para penggiat setiap daerah bisa mengadopsi apa yang ada dari daerah lain.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan