Kabut Asap, Mendikbud Minta Sekolah Terpapar Diliburkan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan sudah sangat mengkhawatirkan dan dapat mengganggu kesehatan warga.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dalam keterangannya telah menginstruksikan kepada para guru untuk meliburkan sekolah yang terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Namun, para guru tetap memberikan tugas dan memantau kegiatan siswa selama belajar di rumah.
“Jika itu (libur) menjadi solusi terbaik, bukan berarti belajarnya berhenti. Para guru harus betul-betul perhatian, bisa memberikan tugas kepada mereka,” katanya, kemarin.
Dikatakannya, para guru di wilayah yang terpapar kabut asap diharapkan bisa tetap memberikan tugas sekolah kepada anak-anak didiknya, termasuk juga pemantauan kegiatan anak, hingga evaluasi terhadap tugas yang diberikan tersebut.
Menurut Muhadjir, para guru harus bisa mengambil langkah kreatif untuk menangani permasalahan kabut asap.
“Guru dan sekolah harus kreatif, dan jangan sampai mengorbankan siswa dalam kegiatan belajarnya,” ujarnya.
Sejumlah sekolah di wilayah Kalimantan Tengah telah meliburkan sekolah akibat kabut asap karhutla yang kian membahayakan kesehatan bagi peserta didik.
“Meski telah libur, para peserta didik harus tetap berhati-hati untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Dalam hal ini kami harapkan peran dari para orangtua untuk melakukan pengawasan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Slamet Winaryo, Minggu (15/9).
Untuk itu, setiap peserta didik yang diliburkan diminta tetap belajar di rumah dan diberikan tugas pekerjaan rumah dalam bentuk penguatan pendidikan karakter dan peningkatan literasi.