
Shankly Dixie

Ternyata di kandang Anfield pun Liverpool kalah 3-7.
Kisah itu tertulis di langit-langit kamar.
Shankly juga pandai memainkan trik. Di lapangan maupun luarnya. Kostum Liverpool merah-merah itu, misalnya. Dulunya merah-putih-putih (kaus merah, celana putih, kaus kaki putih). Sejak Shankly-lah menjadi merah-merah-merah. Sehingga julukannya pun tepat: The Reds.
Alasan perubahan itu sederhana: agar pemainnya kelihatan lebih berpostur tinggi.
Tapi tepat ia umur 60, Liverpool meraih juara FA Cup. Ia pun menyatakan pensiun. Istrinya yang meminta. Sudah lebih 10 tahun Shankly dalam hidup penuh stres. Waktunya istirahat.
Delapan tahun kemudian Shankly kena serangan jantung. Ia pun dilarikan ke rumah sakit. Meninggal. Dalam usia 68 tahun.
Saya beruntung terusir ke Hotel The Shankly ini. Bisa tahu ada hotel unik di Liverpool.
Selesai.
Ups, belum.
Ada yang menarik lagi. Di seberang hotel ini ada bangunan tua. Setua bangunan yang diubah menjadi Hotel Shankly ini.
Di bangunan tua di seberang itu tertulis "Hotel Dixie".
Lho, Dixie itu kan nama bintang sepak bola Inggris. Dari klub tetangga berisik Liverpool: Everton. Dixie-lah legenda Everton.
Ternyata nama hotel Dixie itu benar-benar diambil dari nama penyerang tengah Everton. Inisiatif membangun Hotel Dixie pun cucu Dixie sendiri. Dia berhasil mengajak beberapa investor untuk mengenang jasa kakeknya itu.
"Hotel Dixie akan dibuka menjelang hari Natal nanti," ujar petugas Hotel Shankly.
Saya pun menyeberang jalan. Mengintip dari jendela kaca. Sedang ada tukang menyelesaikan interiornya.
