Lion Air Boeing 737 Max JT 610 Jatuh di Laut Jawa, Ini Sebabnya

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, NEW YORK – Otoritas penyelidik Indonesia mengungkap kecelakaan Lion Air Boeing 737 Max JT 610 pada Oktober 2018 di Laut Jawa, salah satunya disebabkan oleh kesalahan desain pesawat. Selain kesalahan pilot dan juga masalah pemeliharaan, faktor pengawasan pesawat disebut turut berkontribusi pada kecelakaan yang menewaskan 189 penumpang serta awak itu. Dalam laporan tersebut, penyelidik Indonesia mendaftarkan sekitar 100 faktor penyebab kecelakaan. Surat kabar Wall Stret Journal (WSJ), mengutip pernyataan sumber yang lekat dalam penyelidikan, melaporkan, hasil temuan awal ini masih dapat berubah. Namun hasilnya telah diserahkan kepada Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) serta Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB). Laporan ini juga akan dipublikasikan oleh penyelidik kecelakaan Lion Air Boeing 737 Max JT 610 pada awal November 2019. Lebih lanjut, penyelidik mengungkap ada kontribusi dari pilot yang memicu kecelakaan terjadi, di samping adanya faktor dari pemeliharaan pesawat. Kecelakaan melibatkan Lion Air Boeing 737 Max JT 610 menjadi perhatian dunia setelah pesawat serupa dari maskapai Ethiopian Airlines jatuh pada Maret 2019, menewaskan 157 orang. Pesawat jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara Addis Ababa. Investigasi awal untuk dua kecelakaan menyimpulkan adanya kesalahan pada sistem anti-stan MCAS yang dibuat khusus untuk pesawat Boeing 737 MAX. Sementara itu para pejabat AS dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada akhir September Untuk membahas hasil penyelidikan awal Lion Air Boeing 737 Max JT 610 tersebut. Penyelidik Indonesia menyebut ada sekitar 100 faktor penyebab kecelakaan dalam laporannya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan