Wamena Masih Rawan, Kapolda Imbau Warga Tak Keluar Kota

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, WAMENA-- Kondisi di Wamena dipastikan sudah kondusif. Namun, berbeda dengan kondisi di pinggiran Wamena. Polri mengaku masih tergolong rawan gangguan keamanan.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw dalam keterangannya meminta agar para pekerja untuk sementara waktu tak pergi bekerja ke luar kawasan Kota Wamena, Papua. Sebab situasi kamtibmas di beberapa daerah pinggiran belum benar-benar kondusif.

“Melalui Kapolres Jayawijaya saya sudah mengimbau agar saudara-saudara kita yang mau bekerja agar jangan dulu keluar dari Wamena. Kalau bisa mereka untuk sementara ini bekerja di sekitar Wamena itu saja. Kalau sudah di luar dan lepas dari pengawasan aparat kita di sana maka mungkin agak susah untuk dipantau mengingat wilayah Wamena itu agak luas,” kata Irjen Paulus di Timika, Minggu (13/10).

Hal tersebut disampaikan Paulus terkait aksi penikaman terhadap Deri Datu Padang (30) di dekat Jembatan Wouma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (12/10).

Diterangkan Paulus, Deri, warga asal Toraja, Sulawesi Selatan, merupakan seorang pekerja bangunan yang sedang mengerjakan fasilitas kamar mandi Gereja Katolik di Wouma, Wamena.

“Ada saudara-saudara kita yang baru mengerjakan kamar mandi Gereja Katolik di Wouma itu yang menjadi korban. Kampung Wouma itu terletak di seberang jembatan yang menjadi lokasi utama kerusuhan pada 23 September 2019,” terangnya.

Wouma dan sekitarnya, diakui Kapolda, memang cukup rawan. Lokasi itu, sebelumnya padat dengan ruko-ruko dan pusat usaha ekonomi. Namun, kini tinggal menyisakan puing lantaran dibakar habis oleh massa saat kerusuhan melanda Wamena, Senin (23/9).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan