Suap Wali Kota Medan Ternyata untuk Tutupi Biaya Jalan-jalan ke Jepang

  • Bagikan

Setelah memastikan adanya transaksi pemberian uang dari Kadis PU ke Aidiel selaku ajudan Tengku Dzulmi, pada hari yang sama tim langsung bergerak untuk mengamankan orang-orang terkait.

"Pukul 20.00 WIB tim mengejar AND (Andika), seorang ajudan, setelah mengambil uang tunai Rp50 juta di rumah IAN (Isa Ansyari). Namun, tim tidak berhasil mengamankan AND, dia kabur setelah berusaha menabrak tim yang bertugas di lapangan," tambah Saut.

Tim kemudian bergerak ke rumah Isa dan mengamankan yang bersangkutan pukul 21.30 WIB. Selanjutnya tim pun bergerak ke rumah sakit untuk mengamankan Tengku Dzulmi dan Aidiel.

"Sekitar pukul 23.00 WIB tim bergerak ke sebuah rumah sakit di Kota Medan di mana TDE (Tengku Dzulmi Eldin) sedang melakukan fisioterapi. Tim kemudian mengamankan APP (Aidiel Putra Pratama) yang sedang mendampingi TDE di rumah sakit," kata Saut Situmorang dalam konferensi pers di gedung KPK Jakarta, Rabu (16/10).

Rabu (16/10) dini hari, pukul 01.30 WIB, tim bergerak kantor wali kota Medan dan mengamankan SSO (Sultan Solahudin) beserta uang tunai sebesar Rp200 juta di laci kabinet di ruang protokoler.

Terakhir tim mengamankan Syamsul Fitri di rumahnya pada Rabu (16/10) sekitar pukul 11.00 WIB.

Lima orang yang diamankan tersebut kemudian diterbangkan ke Jakarta secara bertahap. Tengku Dzulmi tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Rabu, 16 Oktober 2019 pukul 11.50 WIB.

Sultan Solahudin dan Isa Ansyari tiba pukul 15.10 WIB, terakhir Syamsul Fitri Siregar dan Aidiel Putra Pratama tiba pukul 20.05 WIB.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan