FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Bursa Calon Menteri Kabinet Kerja Jilid II pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin semakin terbaca jelas. Pagi ini, Senin (21/10) tiga profesional muda yang mempunya track record mumpuni di bidangnya masing-masing dipanggil Jokowi ke Istana Negara, Jakarta.
Mantan CEO GoJek Indonesia, Nadiem Makarim lebih dulu menghadap Presiden sekitar pukul 10.00 WIB, sementara founder dan chairman PT Mahaka Group, Erick Thohir serta Wishnutama Kusubandio, datang 30 menit berselang. Ketiganya pun santer dipercaya akan masuk sebagai pembantu presiden untuk 5 tahun ke depan.
Ekonom Senior, Fithra Faisal menilai ketiga sosok ini memiliki kapasitas mewujudkan 5 visi Jokowi untuk 2045. Indonesia memiliki banyak calon potensial dari kalangan muda yang bisa melahirkan terobosan dalam membantu mengatasi tantangan jangka pendek yang dihadapi Indonesia di bidang ekonomi.
“Salah satunya, Nadiem Makarim. Dengan kredibilitas Nadiem dalam membangun Gojek, perusahaan rintisan yang dibangun satu dekade lalu dan kini telah menjadi Decacorn, atau punya valuasi di atas USD 10 miliar, dirinya bisa diberi kepercayaan untuk beberapa bidang karena kemampuan eksekusi yang mumpuni,” ucap Fithra.
Ia menambahkan, Nadiem bisa diberikan kepercayaan untuk menangani bidang investasi, digital, ataupun bidang pendidikan. Sesuai dengan bidang lama dia yang berhasil mengembangkan perusahaan startup.
“Tapi yang saya ingin tekankan, adalah bagaimana digitalisasi menjadi tuntutan dunia saat ini. Semua bidang akan terkait dengan digitalisasi dan juga tehnologi, makanya digital sangat penting. Menurut saya, Nadiem punya kapasitas dalam hal itu,” jelas Ekonom Universitas Indonesia itu.
Sementara itu, Direktur Suropati Syndicate, M Shujahri, mengomentari bahwa Erick Thohir masuk kategori sangat layak untuk mewakili kalangan profesional di kabinet kedua Jokowi. “Selain profesionalisme dalam menjalankan tugas, integritasnya sudah terbukti selama ini,” ujarnya.
Menurut Shujari, dengan modal dan kredibilitas kerja yang sudah terbukti, Erick layak mengisi salah satu pos kementerian strategis yang menjadi kunci dalam mewujudkan lima program prioritas pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin selama 2019-2024.
“Mengaca dari periode sebelumnya, meskipun memiliki banyak pakar atau tenaga ahli, namun problem di kementerian-kementerian strategis justru terletak pada tidak adanya manajeman yang profesional dan kurang berintegritas. Oleh sebab itu, kalangan profesional seperti Erick Thohir dibutuhkan sebagai eksekutor,” lanjutnya.
Sedangkan, anggota Senate Indonesia Marketing Association, Fritzs Simandjuntak, menyatakan kepabilitas Wishnutama sebagai seorang profesional di industri media televis dibutuhkan untuk mengisi pos kementerian yang lebih dinamis, fleksibel, dan berorientasi pada hasil demi mengatasi tantangan jangka pendek di bidang ekonomi.
“Bidang pariwisata sebagai sumber devisa non migas Indonesia masih memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan. Terobosan-terobosan untuk menaikkan nilai tambah pariwisata Indonesia secara ekonomi hanya bisa dihasilkan oleh tokoh-tokoh muda yang kreatif, penuh inovatif, dan orientasi pada hasil yang langsung nyata dirasakan,” pungkasnya. (jpg/fajar)