Beberapa penelitian menemukan, kemarahan saat hamil bisa berdampak pada janin. Satu studi menemukan bahwa rasa marah saat hamil berkaitan dengan penurunan tingkat pertumbuhan janin.
Selain itu, khususnya jika penyebab bad mood saat hamil adalah merasa terpaksa, dalam arti sebetulnya tak ingin hamil, sebaiknya lakukan terapi sebelum bayi lahir. Bila tidak, bonding antara ibu dan bayi bisa terdampak. Bonding tak hanya mengenai kesehatan emsional, tetapi juga juga dapat memengaruhi kesehatan fisik dan kesejahteraan anak nantinya.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat suasana hati memburuk saat hamil, yakni:
- Lakukan teknik pernapasan dalam
Ketika iritabilitas sudah mulai datang, akali dengan menarik napas dalam-dalam dan buang perlahan. Lakukan teknik tersebut sampai kondisi membaik dan ulangi ketika emosi kembali naik turun.
Agar lebih nyaman, coba tarik napas dalam itu dengan berbaring ataupun duduk bersandar sambil memejamkan mata. Jika keadaan memungkinkan, pasang musik instrumen yang menenangkan atau putar white noise seperti rintik hujan.
- Menyalurkan emosi
Salurkan emosi dengan mengerjakan sesuatu, tetapi bukan yang melelahkan. Misalnya jalan santai, nonton film komedi romantis, merajut, memasak mencoba resep masakan baru, dan lain-lain.
- Perbanyak waktu istirahat
Karena bad mood bisa disebabkan akibat kelelahan saat hamil, pastikan untuk beristirahat saat merasa capek. Misalnya dengan tidur siang atau minta bantuan untuk bersih-bersih rumah.
- Bicarakan kekhawatiran pada orang yang tepat
Misalnya, curhat dengan sahabat yang pernah hamil sebelumnya atau ibu jika suami sibuk kerja. Mereka mungkin bisa memberikan masukan lewat pengalamannya, yang mungkin bisa diterapkan pada situasi Anda.