Bayang-Bayang Sensasi dan Kebahagiaan Semu

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID - Perkembangan dunia modern saat ini membuat manusia semakin instan dan sibuk dalam berbagai hal, sehingga seringkali rasa kejenuhan muncul dalam dirinya dan merindukan sebuah sensasi.

Zaman telah banyak mengalami perubahan, ia bergerak dengan cepat, membuat bumi layaknya terlipat. Berkembang pesat menuju era digitalisasi, orang-orang cendrung menjadi overworked atau terlalu banyak bekerja, overwhelmed atau terlalu kewalahan, dan overeating atau makan berlebih. Generasi ini berisiko terkena penyakit yang mematikan.

Parahnya, banyak manusia saat ini cendrung memikirkan dirinya sendiri ketimbang terlibat dalam wilayah kegiatan sosial budaya, kecendrungan tersebut tidak terjadi dengan sendirinya, ada sebuah kausa yang membentuknya melalui tatanan dunia yang kompleks ini.

Adanya pembagian kelas dalam masyarakat, dalam hal ini adalah "status sosial" yang mampu mengkontruksi pola pikir serta cara hidup manusia yang kadang sampai kita tidak menyadarinya (hegemoni). Dengan kebiasaan dan hegemoni yang berjalan tersebut, terciptalah budaya latah yang memicu hasrat  bersensasi untuk mengejar suatu kebahagiaan yang semu.

Orang mencari sensasi dan kebahagiaan, karena ia takut akan rasa bosan. Bosan membuat hidup terasa hampa dan sepi.Tak heran, orang bersedia melakukan hal-hal berbahaya, guna menghindari rasa bosan.

Keinginan bercumbu dengan sensasi sering muncul dalam diri seseorang, menghibur dan pergi dalam sekejap mata. Ia dicari dan dirindukan, namun sayang justru kerap berakhir dengan kehampaan, kadang pula hal tersebut yang selalu berulang setiap saat, sehingga dunia yang real terlupakan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan