Bantimurung Ditetapkan jadi ASEAN Heritage Park, Ketua Demokrat: Bukti Maros Memiliki Peradaban Dunia

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - ASEAN Center of Biodiversity menetapkan Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung yang terletak di Kabupaten Maros, sebagai ASEAN Heritage Park (AHP).

Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Yusak Mangetan menerima piagam deklarasi sebagai ASEAN Heritage Park pada acara Sixth ASEAN Heritage Park Conference yang diselenggarakan di Laos, 21-25 Oktober 2019, 

Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) memiliki luas lebih kurang 43.750 hektare (ha). Secara administrasi pemerintahan, kawasan taman nasional itu terletak di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan.

Taman nasional itu memiliki berbagai keunikan, yaitu karst, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Bantimurung oleh Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu.

Penghargaan inipun mendapat respon positif dari masyarakat setempat, Amirullah Nur Saenong salah satunya.

Ketua Demokrat Maros ini mengaku penghargaan tersebut sebagai bukti bahwa Maros sebagai salah satu kawasan peradaban yang penting bagi Indonesia. 

“Ini bukti bahwa Maros itu memiliki peradaban dunia, bukan hanya Indonesia,” kata Amirullah Nur yang juga merupakan bakal calon Bupati Maros itu.

Meski begitu, mantan anggota DPRD Kabupaten Maros itu mengaku, di kawasan Taman Nasional Bantimurung masih ada yang harus diperbaiki untuk pengembangannya ke depan. (taq)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan