Karena itu mereka meyakini, Presiden Joko Widodo pasti tidak akan melakukan intervensi dalam bentuk apapun.
"Pernyataan Presiden Joko Widodo dalam HUT ke-55 Partai Golkar yang bernada mendukung Airlangga Hartarto dalam Munas di internal Partai Golkar kami anggap hal yang biasa. Rule yang berlaku diinternal Partai Golkar, ya rule Partai Golkar. Kami juga yakin Presiden tidak ingin mengintervensi Partai Golkar," ujar Supit.
Karena itu, Supit menjelaskan, untuk kepemimpinan Partai Golkar 2019-2024, lebih tepat jika dipegang oleh Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang kini menjabat Ketua MPR RI. Dukungan luas terhadap Bamsoet sudah datang dari pengurus DPP, DPD provinsi dan kabupaten/kota, organisasi pendiri Partai Golkar, Organisasi Sayap Partai Golkar, organisasi yang didirikan Partai Golkar, serta para pinisepuh dan senior Partai Golkar. Karenanya, Bamsoet tetap akan maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024.
"Dukungan ini tak tak terlepas dari rekam jejak, pengalaman, kepemimpinan, dan kompetensi Bamsoet yang sudah terbukti dan teruji. Bisa dilihat dari kesuksesan dirinya menjalankan tugas sebagai Ketua Komisi III dan Ketua DPR RI, yang berimplikasi terhadap kesuksesannya membangun kinerja positif DPR RI di mata rakyat. Kesuksesan ini harus diturunkan kepada Partai Golkar yang saat ini sedang berada di titik nadir," tegas Supit.
Supit menambahkan, Bamsoet juga terbukti merupakan seorang pemimpin egaliter, mampu membangun kebersamaan dan rasa kekeluargaan, serta menjadi pemimpin bagi semua buat semua. Tak heran jika dalam pemilihan Ketua MPR RI 2019-2024, Bamsoet mendapatkan dukungan penuh dari berbagai partai politik lainnya, termasuk dari Partai Gerindra yang saat itu juga mengajukan calon dan akhirnya mendukung penuh Bamsoet.