FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Proyek pemasangan papi Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga di Kabupaten Wajo sebagian telah ditimbuni. Namun pengerjaannya dinilai tidak aman atau safety.
Hal tersebut disampaikan oleh, anggota Komisi II DPRD Wajo, Asri Jaya A. Latief. Ia sudah berkeliling memantau pengerjaan proyek penambahan 2.000 sambungan Jargas tersebut dibeberapa ruas jalan.
"Saya lihat galiannya hanya di timbuni tanah saja. Tidak di semen dulu, baru di timbuni tanah dasarnya. Itu juga tidak padat," ujarnya, Selasa, 29 Oktober lalu.
Contohnya, kata dia, pada lampu lalulintas di perempatan Jalan Bau Baharuddin di Kelurahan Tempe Kecamatan Tempe, titik penimbunan gajian Jargas dilokasi ini menyusut dan ada menggunung.
"Harusnya di semen ki. Supaya kedepannya ketika ingin digali untuk perbaikan, alat galian mengenai semen dulu bukan langsung pipa. Ini persoalan gas, kalau tidak safety berbahaya," nilainya.
Maka dari itu, ia meminta kepada Tim Koordinasi Pembangunan Jargas Wajo 2019, untuk lebih serius untuk mengawasi realisasi dari program dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Utamanya galian yang dilakukan Jalan Budi Utomo. Karena volume kendaraan di ruas provinsi ini lebih banyak. Dampak buruknya kepada pengendara lebih besar, ketika timbunan tidak maksimal," sebutnya.
Sementara, anggota Tim Koordinasi Pembangunan Jargas Wajo 2019, Rudianto menyampaikan, saat ini pemasangan pipa Jargas masih dilakukan dibeberapa titik. Sebagian juga galian sudah ditimbuni.
"Pengujian dan pengaliran gas juga sementara dilakukan. Kalau sudah ok dan dinyatakan tidak ada kebocoran baru dilakukan resetlemen atau penimbunan seperti semula," jelas.