Negara Perempuan

  • Bagikan

Oleh Itji Diana Daud

FAJAR.CO.ID-- Ethiopia yang dulu dikenal sebagai negara miskin dan terbelakangan yang kurang nyaman bagi warga perempuannya, ternyata kini menjadi negara yang paling ramah bagi perempuan. Khususnya sejak terpilihnya Presiden Ethiopia dari kalangan perempuan, Sahle-Work Zewde beberapa waktu lalu.

Bayangkan, setelah memilih presiden wanita pertama di negara itu, telah disusun kabinet menteri yang terdiri dari 20 orang yang separuh di antaranya dipegang perempuan. Negara kedua terbesar di Afrika itu menunjukkan dirinya sebagai bangsa yang menempatkan kaum perempuan dalam posisi penting untuk mengatur negara.

Beberapa di antara perempuan yang memegang pos kementerian yang strategis. Antara lain, adalah Menteri Pertahanan, Aisha Mohammed dan Muferiat Kamil yang memimpin Kementerian Perdamaian yang baru dibentuk.

Dua perempuan tersebut memimpin kantor Kementerian yang bertanggung jawab atas polisi dan badan intelijen dalam negeri. Kedudukan perempuan tersebut menunjukkan Ethiopia sangat percaya kepada kaum perempuan.

Keterlibatan perempuan yang sangat besar dalam pemerintahan di Ethiopia pada saat ini diyakini akan memberikan momentum untuk mewujudkan Ethiopia yang makmur bebas dari diskriminasi agama, etnis dan gender.

Lalu siapa Sahle-Wo, Dia adalah diplomat perempuan yang dipilih dengan suara bulat oleh anggota parlemen Ethiopia. Mantan diplomat ini menggantikan Mulatu Teshome yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak jelas.

Posisi terakhir Sahle-Wo adalah pejabat tinggi PBB di Uni Afrika yang sangat fasih dalam berbahasa Inggris, Prancis, dan Amharik, bahasa utama Ethiopia. Uni Eropa bahkan memuji Sahle-Work sebagai "seorang diplomat yang sangat cakap" yang menyebut penunjukannya sebagai " jalan Ethiopia menuju reformasi dan kohesi internal."

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan