Baca Juga: Pak Mentan Disuruh Belajar Agama Lebih Dalam
Selain itu, penegakan hukum seperti pada ujaran kebencian juga harus dipastikan sampai ke bawah dan adil bagi semua pihak. ”Penegakan hukum harus disampaiknanke tingkat bawah karena dakwah kebencian bukan hanya bahaya bagi kedaulatan tapi juga kemanusiaan,” ucap dia.
Maman juga mengkritisi istilah manipulator agama yang dicetuskan Jokowi sebagai pengganti radikal. Menurutnya manipulator agama memang harus ditindak, tapi tindak juga manipulator anggaran, data, informasi, dan berita. ”Pemerintahan ini harus dibangun atas kepercayaan pada rakyat, harus adil pada semua, jangan buat polarisasi yang lebih tajam,” ucap dia.
Anggota Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis menambahkan pernyataan Fachrul soal larangan menggunakan cadar dan celana cingkrang membuat publik bingung dan resah. ’’Bertentangan dengan program peningkatan kerukunan,’’ kata politisi PKS itu.
Dia meminta Fachrul menghentikan pernyataan-pernyataan yang kontraproduktif. Lebih baik fokus menjalankan tugas Kemenag melayani umat.
Anggota Komisi VIII DPR lainnya Nandang Samodra menyampaikan sepakat upaya Kemenag menghentikan paham radikal. Namun dia mengatakan Kemenag tidak masuk dalam ranah keamanan atau security.
Sementara itu Maman Imanulhaq, anggota Komisi VIII DPR dari PKB mengatakan cingkrang dan cadar tidak ada kaitannya dengan radikalisme. ’’Saya minta cara komunikasi publik diperbaiki. Jangan demokrasi ini diisi kegaduhan,’’ katanya. Dia meminta Kemenag menjadi pelopor kementerian yang transparan dan tanpa kasus korupsi.