’’Waktu kampanye di teater, aku bilang kalau aku nggak mau jadi tolok ukur tim J. Meski itu pasti terjadi karena aku center Tim J. Banyak anggapan kalau center single sousenkyo sekarang juga harus dari Tim J juga,’’ terangnya. Menurutnya, tidak harus seperti itu. Tetapi, itu ikut menjadi beban Feni.
Bisa jadi, itu yang membuat Feni awalnya was-was untuk mematok posisi tinggi. Sekarang, dia sudah masuk tiga besar. Meski suaranya terpaut jauh dengan Shani, Feni tak mau buru-buru lempar handuk. ’’Posisi 1, 2, atau 3 buatku nggak apa-apa. Tapi, kalau pun nggak di posisi satu, jadi pendamping Kak Shani juga nggak apa-apa,’’ katanya.
Feni jelas makin bersemangat di kompetisi 2019. Itulah kenapa, dia tidak mau cepat puas dan ingin tetap nge-gas lagi dalam pengumpulan suara hingga hari akhir. Apa strateginya? dia tidak mau membuka itu. Yang jelas, persaingan bakal tetap ketat karena ini memperebutkan siapa yang menyanyi untuk single original JKT48.
“Jadi setiap member JKT48 pasti ingin mendapatkan posisi terbaik di single ini. Mungkin, tahap ini buatku sudah cukup. Tapi, aku merasa aku bisa lebih dari peringkat ini. Aku akan terus semangat. Apapun yang kalian lakukan dan usahakan aku akan menghargainya,” tegas Feni. (jpc)