FAJAR.CO.ID, BOLIVIA-- Evo Morales telah memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Presiden Bolivia pada Minggu (10/11) waktu setempat. Namun, hal itu tak lantas membuat kehidupan Morales tenang. Justru kehidupannya dalam bahaya seperti yang disampaikan oleh pejabat-pejabat Meksiko yang merupakan kolega Morales.
Demi menyelamatkan kehidupan Morales, Meksiko mengambil tindakan penting. Pemerintah Meksiko lantas memberikan suaka kepada Morales. Dalam hal ini, Morales ada dalam penanganan dari Meksiko.
Seperti diketahui, Morales mundur setelah unjuk rasa semakin masif di Bolivia. Pendukung oposisi mengklaim pemilu pada 20 Oktober penuh kecurangan. Morales memang mencalonkan diri kembali sebagai Presiden Bolivia dan sesuai hasil pemilu, dia unggul atas pesaingnya. Namun, pemilu tersebut diklaim sebagai pemilu yang curang.
Tim pemantau internasional pada akhirnya menemukan kontroversi dalam proses pemilu. Mereka menyerukan agar dilakukan pemilu ulang. Morales setuju dan akan merombak badan pemilu terlebih dahulu. Namun, sebelum itu dilakukan, dia memutuskan untuk mundur. Para pendukung dan kolega Morales menyebut putusan itu dipengaruhi desakan dari militer Bolivia. Dan, memang militer Bolivia meminta kepada Morales untuk lebih baik mengundurkan diri.
Di satu sisi, pemberian suaka kepada Morales oleh Meksiko semakin memperkuat peran pemerintah negara tersebut sebagai benteng dukungan diplomatik bagi para pemimpin sayap kiri di negara-negara Amerika Latin. Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard mengatakan kehidupan Morales dalam bahaya dan keputusan untuk memberinya suaka adalah tradisi panjang Meksiko untuk melindungi orang-orang buangan.