FAJAR.CO.ID, TURIN—Kapten Juventus, Giorgio Chiellini mengapresiasi kehebatan superstar Barcelona, Lionel Messi. Ia menyebut penyerang tim nasional Agrentina itu sebagai mahluk luar angkasa yang sangat berat ditangani di lapangan.
Menurutnya, Messi sama seperti Cristiano Ronaldo yang sudah menjadi rekannya saat ini. Dalam pertemuan terakhir Chiellini dengan Ronaldo sebagai lawan, kapten Portugal itu mencetak empat gol bagi Real Madrid di babak delapan besar Liga Champions 2017/2018 yang menyingkirkan Juventus.
Penyerang paling sulit dihadapi lainnya dalam daftar bek timnas Italia itu adalah, Zlatan Ibrahimovic. Menurutnya, Ibra yang kini merumput di liga MLS memiliki fisik yang sangat kuat sehingga sangat berat dihadapi di lapangan.
"Terlepas dari Ronaldo dan Messi, yang merupakan dua makhluk luar angkasa, saya selalu mengatakan Zlatan Ibrahimovic. Dia memiliki kekuatan fisik, teknik, kepribadian. Saya memiliki keberuntungan untuk bermain dengannya dan melawannya," kata Chiellini ketika berbicara dengan Anggota Junior Juve di Stadion Allianz dikutip dari Football Italia.
Chiellini sendiri dikenal
sebagai salah satu bek terbaik dunia. Dan ia membagikan beberapa rahasia suksesnya
kepada pemain muda Juventus. Bagi Chiellini, untuk menjadi seorang pemain
bertahan hebat, seorang pemain harus menikmati tugasnya menjaga para penyerang.
"Anda harus menemukan kesenangan dalam
menghentikan langkah lawan. Emosi yang ditemukan orang lain dalam mencetak gol,
Anda harus merasakan hal yang sama dalam menghentikannya. Jika kamu menemukan
emosi itu, kamu bisa menjadi bek hebat," jelasnya.
Walau menyebut Messi, Ronaldo, dan Ibra sebagai
lawan terberatnya, Chiellini tak memasukkan pertandingan melawan mereka sebagai
pertandingan paling berkesan. Menurutnya, ada dua laga yang tidak akan pernah
ia lupakan, yakni menghadapi Messina dan Cagliari.
"Pertandingan pertama saya karena itu akan
selalu menjadi yang pertama saya. Itu melawan Messina dan kami menang 3-0 [pada
Oktober 2005]. Yang lainnya adalah malam itu di Trieste [melawan Cagliari],
yang pertama dalam perjalanan kami meraih [Scudetto]. Itu adalah malam dengan
emosi yang kuat, yang akan selalu saya kenang," bebernya. (amr)