Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa tidak ada pertentangan besar sebenarnya kalau harus disampaikan secara lisan oleh Prabowo.
"Sampaikan saja terbuka dan Pak Menhan juga tidak keberatan kok, kenapa yang lebih khawatir pimpinan dibanding Pak Menhan," kata Adian.
Meutya Hafid bereaksi. Dia menegaskan sikapnya memegang pesan dari fraksi-fraksi. "Jadi, saya harus tanyakan dulu begitu mekanismenya. Kalau fraksi setuju, silakan. Tadi kami adakan rapat jadi harus saya hormati, bukan saya mau atur sendiri," kata Meutya.
"Semua sikap fraksi saya hormati. Kalau memang ada permintaan kemudian saya tanyakan kembali kepada fraksi-fraksi," sambungnya.
Tamliha kembali berbicara. Dia mengaku sudah dua pernah rapat bersama dua Menhan yakni Purnomo Yusgiantoro, dan Ryamizard Ryacudu di Komisi I DPR.
"Begitu bicara anggaran itu tertutup. Menhan baru (Prabowo) itu sudah semi terbuka menyampaikan pengantarnya. Biasanya begitu ditawarkan pimpinan sidang terbuka atau tertutup, Purnomo itu menyatakan kalau (DPR mau) terbuka saya tertutup, kalau tertutup saya terbuka," katanya.
Menurut Tamliha, sudah menjadi kebiasaan Komisi I DPR bahwa ada rahasia negara yang tidak bisa dipaparkan ke publik secara terbuka. Sehingga rapat dengan menhan selalu tertutup.
"Kebijaksanaan tertutup dan urgensi tertutup harus dihormati bersama," tegas politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.
Anggota Komisi I DPR Syarif Hasan menilai apa yang dipersoalkan Effendi sangat wajar. Dia pun menilai Menhan Prabowo sudah siap memaparkan itu.