Apa yang disampaikan Prabowo sebagian tak jauh beda dari disampaikan debat capres putaran terakhir. Dalam pemaparannya, Prabowo bicara soal doktrin, wawasan, dan kebijakan pertahanan. Materi yang sudah hapal di luar kepala. Soal wawasan pertahanan, misalnya, Prabowo bicara soal kedaulatan. Dia mengatakan, boleh membangun infrastruktur di mana-mana namun kalau ketahanan negara lemah, kedaulatan kita sebagai negara akan hilang.
Atau misalnya ia akan menggelar pertahanan yang bersifat defensif. Kita tidak berniat mengganggu negara lain. Tapi kita tidak boleh membiarkan Tanah Air kita kepentingan kita diganggu bangsa lain. Atau kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif. “Saya termasuk yang menganut paham seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” kata Prabowo.
Dalam rapat tersebut sempat terjadi perdebatan. Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon meminta Prabowo juga memaparkan anggaran Kemenhan. Permintaan Effendi langsung direspon anggota Komisi I lainnya yakni Syaifullah Tamliha. Anggota dari Fraksi PPP itu menyinggung hasil rapat ketua kelompok fraksi (kapoksi) Komisi I sebelum raker dengan Menhan digelar.
Prabowo lalu ikut menanggapi. Prabowo menyatakan bersedia membahas soal anggaran secara tertutup. “Saya kira demikian. Saya katakan mengenai yang rinci, bersifat teknis dan anggaran, saya mohon tertutup. Kita akan sampaikan, kita akan bahas,” jelasnya.
Pimpinan rapat, Meutya akhirnya memutuskan rapat digelar semi terbuka. Setelah itu break untuk istirahat, salat dan makan. Selesai makan siang, rapat dilanjutkan. Namun tertutup. (jpnn/fajar)