Menurut dia, TNI akan tetap menjadi kekuatan komponen utama. Namun, ke depan Kemenhan juga membentuk komponen cadangan serta komponen pendukung. Komponen cadangan bisa berasal dari golongan terdidik. Mulai mahasiswa, mereka yang berpendidikan S-3, S-2, dan S-1.
Komponen pendukung, lanjut Prabowo, bisa berasal dari sektor petani, nelayan, swasta, akademisi, ormas, dan parpol. ’’Ini menjadi komponen pendukung pertahanan Indonesia,’’ katanya.
Indonesia, papar Prabowo, tetap akan menganut pertahanan defensif. Bukan pertahanan ofensif. Dengan konsep tersebut, Indonesia tidak akan mengganggu bangsa lain. ’’Namun, tidak akan membiarkan wilayah kita diganggu sejengkal pun,” tegasnya.
Sementara itu, DPR menyampaikan sejumlah pandangan dan saran kepada Prabowo. Anggota Komisi I DPR Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, Kemenhan harus memberikan perhatian lebih pada pasukan TNI yang sedang bertugas di daerah operasi dan wilayah terluar. Khususnya yang tengah bertugas di wilayah Papua. ’’Kami baru saja kembali dari Papua. Dengan medan tugas yang sulit, kesejahteraan mereka harus ditingkatkan,” imbuh Lodewijk. (jpg/fajar)