
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menaikkan target ekspor perikanan tahun depan. Sulsel pun siap menjadi penopang utama.
KEPALA Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf S Latief mengatakan, daerah ini selalu mendukung target ekspor nasional. Melihat trennya selalu tumbuh dari tahun ke tahun.
Ekspor perikanan di Sulsel hingga September 2019 ini tumbuh 22,662 ton dari periode sama tahun lalu. Nilainya pun meningkat US$22,6 juta atau Rp319,3 miliar.
"Kita mendukung dan menjadi salah satu andalan nasional, kan Sulsel. Kontribusinya kita itu dari 7,8 persen naik 10 persen dari nilai (ekspor)," terang Sulkaf, Senin, 25 November.
Beberapa komoditas unggulan Sulsel seperti rumput laut, udang, dan hasil-hasil laut seperti tuna, cakalang, gurita. Termasuk telur ikan terbang, udang, dan kepiting.
Dengan beberapa komoditi unggulan tersebut, Sulkaf yakin target tahun ini bisa tercapai. "Tahun ini target ekspor kita cukup tinggi. Kalau dibanding dengan year to year kan kita sudah meningkat. Mudah-mudahan kita bisa dapat (targetnya)," harapnya.
Sebulan jelang akhir tahun ini, diyakininya serapan ekspor akan terus meningkat. Hingga triwulan III lalu volume ekspor sudah terealisasi 82,5 persen meskipun secara nilai baru mencapai 66,1 persen.
"Sampai sebelum Natal itu kencang ekspor. Dan nanti ikut di bulan kedua tahun depan lagi bisa kencang. Jadi siklusnya memang begitu ada naik turunnya," kuncinya.
KKP optimistis menaikkan target ekspor tahun depan, meskipun target tahun ini akan sulit terealisasi. Pada semester I 2019, meski volume ekspor perikanan tangkap Indonesia naik 3,77 persen menjadi 45.125 ton dibandingkan semester I tahun sebelumnya. Namun, nilainya turun 1,12 persen menjadi US$124,59 juta.