FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Rumah tangga yang melek sampah di Indonesia hingga memilahnya baru sekitar 49,2 persen. Selebihnya, tak mau ambil pusing.
Angka ini diperoleh dari survei yang dihelat Katadata Insight Center (KIC), dari 354 responden dari lima kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Dalam survei ini dari 50,8 persen rumah tangga yang tidak memilah sampah mencapai 79 persen, di antaranya beralasan karena tidak ingin repot.
Dari survei yang dihelat 28 September hingga 1 Oktober 2019 ini, Katadata menyimpulkan, pengelolaan sampah perlu dilakukan dengan memilah sampah mulai dari rumah.
“Mereka berpikir ribet, milih ini jenis apa, dan mereka juga berpikir nanti di tempat pembuangan, sampah akan tercampur,” kata Franklin Michael Hutasoid dari KIC dalam paparan Kelola Sampah Mulai dari Rumah di acara Social Good Summit 2019.
Franklin membeberkan hal ini saat tampil sebagai pembicara pada acara yang diselenggarakan UNDP berkerja sama dengan KIC bertema Climate Crisis: It’s Up to You to Stop It!, di Perpustakaan Nasional Jakarta, Selasa, 26 November.
Franklin pun menjelaskan responden yang tidak memilah sampah dengan alasan sampah akan tercampur di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 17 persen.
Sedangkan sebanyak 3 persen menyebut pemilahan tidak ada manfaatnya dan 1 persen mengemukakan alasan lain.
Survei juga menggambarkan cara-cara rumah tangga memilah sampah. Dari 49,2 persen yang memilah sampah, sebanyak 78 persen memilah dalam dua ketegori, 18 persen dalam tiga kategori.